Sumber:Edit by Canva |
GAMGADO.COM-Kenapa sih saat ini minat mahasiswa untuk terlibat dalam organisasi begitu turun drastis? Apalagi minat mahasiswa dalam mengikuti organisasi eksternal seakan untuk mencari kader baru saja sudah sangatlah susah.
Kalau bergabung itupun beberapa orang kemudian perlahan-lahan satu persatu menghilang keluar dari organisasi tersebut.
Seakan saat ini aktivis kampus sudah mati kutu karena kehabisan massa. Mahasiswa sudah tak tertarik terlibat dengan organisasi ektra kampus yang menurut sebagian mahasiswa hanya buang-buang waktu saja.
Secara umum, ada dua faktor utama, yakni karena dampak dari pandemi kemudian dampak dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Mahasiswa saat ini lebih suka ikut program MBKM ketimbang terlibat organisasi kampus karena menurut sebagian mahasiswa mengikuti MBKM lebih banyak manfaat dibandingkan ikut organisasi.
"Organisasi kampus terlalu buang-buang waktu, tak dapat apa-apa. Kerjanya cuman rapat dan bahas pembahasan yang tak kunjung ketemu solusinya. Bukan cuman itu, ikut organisasi kebanyakan ujung-ujungnya saling adu jotos untuk rebut kedudukan", ucap Agnes yang merupakan mahasiswa semester akhir di salah satu kampus.
"Dari pada ikut organisasi kampus, mendingan daftar MBKM. Bisa ikut magang, pertukaran pelajar, pelatihan dan kursus serta masih banyak lagi. Di sini, waktu tidak terbuang percuma. Kita dapat uang saku, dapat ilmu, dapat relasi dan bisa perdalam skill. Lagian belajar organisasi bukan cuman harus tergabung di dalam organisasi kampus. Ikut magang merdeka juga bisa belajar organisasi di sana, malahan bisa terjun langsung ke dunia kerja", jelas Excell salah seorang mahasiswa di Kota Ambon.
Dua pendapat mahasiswa ini sangat mewakili pikiran sebagian mahasiswa di Indonesia yang lebih memilih program MBKM dari pada ikut organisasi kampus yang kini tak dapat memberi manfaat untuk mahasiswa.
Problematika organisasi kampus mulai dari tidak disiplin dan susah tertib waktu, kadang kalau janjian rapat jam 3 sore kumpulnya jam 6 sore dan lebih banyak basa basi ketimbang selesaikan masalah.
Saat rapat membahas program, sering kali putar-putar dan berbelit-belit. Masing-masing mahasiswa seakan ingin tunjukkan skill mereka dalam berbicara, namun berujung adu urat leher terhadap satu persoalan yang seharusnya tidak untuk diperdebatkan. Ujung-ujungnya saling lempar kursi dan adu jotos. Kemudian, bilang ini biasa semua ini cuman dinamika. Hmmm, omong kosong!
Ditambah lagi patronase senior. Di mana senior seakan paling berkuasa dan harus dituruti semua arahannya. Padahal seharusnya, senior tidak perlu lagi mengintervensi organisasi.
Tugas senior hanya menjadi pengarah dan kalo bisa jadi donatur lah, bukan malah banyak atur. Ini sudah tak punya modal, tapi soal atur mengatur senior jagoannya.
Selain itu, senior perlahan-lahan menyusup ke dalam organisasi untuk melebarkan kepentingan politiknya dan kepentingan pribadi.
Dari berbagai faktor pemicu tersebut, membuat organisasi kampus baik ekstra maupun intra saat ini seakan memiliki citra buruk di kalangan mahasiswa. "Arogansi, Egois, Banyak Gaya, Bullshit, Mendominasi, Politik, Korupsi dan Emosional", mungkin kata-kata ini bisa menggambarkan organisasi kampus saat ini.
Pertanyaannya, apakah organisasi kampus sudah mempunyai instrumen dalam mengadvokasi isu sosial yang ada atau malah lebih mementingkan kepentingan elit organisasi tersebut?
Aktivis kampus yang terlibat dalam organisasi seringkali melakukan tindakan yang tidak mencerminkan mahasiswa. Demonstrasi secara anarkis, kalau demo kadang disusupi oleh kepentingan luar. Bahkan aktivis kampus juga dijadikan tameng oleh oknum tertentu.
Kemudian, sering kali adu otot satu sama lain ketimbang adu otak. Akibatnya, mahasiswa tidak begitu tertarik dan lebih mencari aman ketimbang bergabung organisasi untuk jadi aktivis kemudian menimbulkan masalah.
Begitulah dinamika organisasi kampus saat ini. Menurut kalian, apakah beberapa tahun ke depan organisasi kampus terutama esktra masih begitu diminati oleh mahasiswa atau ke depan organisasi esktra kampus bakal tinggal kenangan saja?
Yuk, beri tanggapan kalian di komentar.